Rabu, 14 Desember 2011

Nenek Sebatang Kara

Terik panas matahari tidaklah menyurutkan langkahnya yang kecil dan renta untuk melangkah. Kendaraan yang lalu lalang dijalanan merupakan pemandangan tersendiri yang sudah biasa dilihatnya setiap hari. Tubuhnya yang kurus dan lemah, membuatnya hanya bisa duduk dijalan sembari mengharapkan uluran tangan para dermawan yang lewat.

Namanya adalah Chin Moi Kie. Kami menemukannya ketika dia sedang duduk di rerumputan di tepi jalan, kelurahan Semelagi Singkawang Utara. Penampilannya yang lusuh benar-benar membuat simpati bagi siapapun yang melihatnya. Nenek sebatang kara yang berumur 73 tahun ini tidak mempunyai sanak family. Dari pengakuannya, selama ini tetangga dan orang-orang disekitarnyalah yang memberinya makan. Akan tetapi kehidupan Nenek ini tetaplah serba kekurangan dalam segi sandang, pangan dan papan.

Kami menuntunnya pulang. Kami mendapati bahwa rumah yang ditempatinya hanya berukuran kurang dari 3 meter. Tidak ada perabotan apapun di rumahnya kecuali sebuah ranjang kayu tanpa kasur sebagai tempat pembaringannya. Kondisi seperti ini sudah dilaluinya selama bertahun-tahun.


Pada kunjungan kami selanjutnya di rumah Nenek sebatang kara ini, kami membawakan beberapa stel pakaian untuknya. Selain itu, kami juga memberikan sebuah kasur yang empuk beserta bantal dan selimut. Beberapa jenis makanan ringan seperti biskuit dan Oat yang bergizi juga kami berikan untuk Nenek ini. Ketika kami membawakan semua barang ini kerumahnya, tampak wajah yang ceria dan senyum kegembiraan yang menghias di bibirnya...

Semoga sedikit bantuan yang diberikan ini, bisa membawa kegembiraan bagi Nenek yang hidup sebatang kara ini .