Selasa, 05 Juni 2012

This Is A Story of Chin Moi

Disebelah selatan kota Singkawang, Kalimantan Barat ditemukan banyak keluarga yang hidup dibawah garis kemiskinan. Lions Club Singkawang Kalbar Prima mempunyai 40 data lengkap keluarga yang hidup sangat miskin, serba kekurangan dari sandang pangan hingga papan. Keluarga tersebut diantaranya adalah para lansia yang hidup sebatang kara dan makan apa adanya. Tidak sedikit para lansia yang sakit keras, bahkan lumpuh dan buta.

Namun ada satu yang cukup menyentuh hati, yaitu gadis kecil berusia 13 tahun yang bernama Chin Moi, yang mempertahankan hidup dari mengumpulkan botol-botol minuman bekas untuk menghidupi Ayah dan adiknya yang masih kecil. Penderitaan Chin Moi bermula dari perginya san Mama tercinta entah kemana. Menurut Ayahnya, mama Chin Moi pergi karena tidak sanggup hidup miskin bersamanya. Tanpa pesan apapun, mamanya menghilang begitu saja. Ayah Chin Moi kerja serabutan, dan suatu hari Ayahnya diberi upah oleh tetangga untuk memetik buah kelapa di kebunnya. Akan tetapi, sialnya Ayah Chin Moi terjatuh dari pohon kelapa ketika sedang memetik kelapa-kelapa tersebut. Sejak musibah itu, Ayah Chin Moi tidak dapat berjalan dan bekerja.

Melihat keadaan itu,Chin Moi yang waktu itu masih duduk dibangku SD tidak tinggal diam. Tidak ingin adiknya mati kelaparan, sepulang sekolah Ia berjalan kaki ke Taman Pasir Panjang, tempat wisata yang cukup terkenal di Kota Singkawang yang jaraknya sekitar 2 km dari rumahnya. Disana Ia mengumpulkan botol-botol minuman bekas pengunjung tempat wisata tersebut, yang kemudian dijualnya untuk membeli beras. Chin Moi sedih bila hari-hari sepi pengunjung, karena apabila Ia tidak mendapatkan hasil, maka hari itu Ayah dan Adiknya termasuk dia sendiri harus menahan lapar.

Keadaan seperti itu berlangsung selama bertahun-tahun hingga Chin Moi ditemukan oleh kami pada saat melaksanakan baksos Imlek door to door. Saat itu menjelang Tahun Baru Imlek, Lions Club Singkawang Kalbar Prima menyisihkan waktu khusus untuk berbagi kebahagiaan Imlek untuk saudara-saudari yang kurang beruntung. Kebiasaan baksos Lions Club Singkawang Kalbar Prima pada saat Imlek adalah menyampaikan bantuan dari rumah ke rumah untuk mencegah salah sasaran. Saat Lions Club Singkawang Kalbar Prima mengunjungi sebuah rumah di kawasan Pasir Panjang, betapa kagetnya melihat keadaan Chin Moi yang mau berjuang untuk Ayah dan Adiknya. Sepulang dari sekolah tanpa mengganti baju dan seragam SD-nya, dia langsung menuju tempat wisata kerena takut didahului anak pemulung lainnya.

Saat itu beberapa dari anggota Lions sempat menitikkan air mata kerana melihat keadaan tersebut, tetapi bagi Chin Moi terlihat wajar karena mungkin baginya hal ini sudah terbiasa walaupun begitu luar biasa bagi kami. Chin Moi begitu senang ketika kami memberinya beras, gula, susu, mie instant, kue keranjang, minuman Imlek dan juga Angpau sebesar Rp. 100.000,-. Selain itu terlihat juga beberapa anggota dari kami merogohkan 'kocek' pribadinya untuk memberikan uang tunai kepadanya. Setelah kunjungan pertama tersebut, penulis terus teingat dengan Chin Moi, lalu membandingkan dengan kehidupan anak-anak di kota yang begitu mewah !

Sungguh malang nasib Chin Moi. Pada hari Imlek ke-2, penulis kemudian kembali mengunjungi gadis kecil ini dan membawakan beberapa gaun baru untuk perayaan Tahun Baru Imlek. Sontak kali ini Ia kage dan senang bukan kepalangm karena semua pakaiannya yang sudah tidak layak pakai, diganti dengan yang lebih layak, dan kaliu ini Ia mengaku sudah lama tidak memakai pakaian baru dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Sejak saat itu, baik atas nama Lions maupun kunjungan pribadi, kami tidak pernah lupa memantau keadaan Chin Moi, termasuk pada wal semester tahun ajaran baru yang dimulai pada bulan Juli 2011. Waktu itu tepatnya pada tanggal 30 Juli 2011, ketika pada jam sekolah, penulis diam-diam ke rumahnya dengan tujuan melihat apakah Ia berada dirumah atau tidak. Ternyata benar, Chin Moi sedang berada dirumah! Setelah ditanya ternyata Chin Moi mengaku tidak mau sekolah lagi karena memikirkan biaya sekolah yang besar baginya.

Malam itu Lions Club Singkawang Kalbar Prima mengadakan rapat terkait dengan kondisi Chin Moi. Kami sepakat untuk mengangkatnya sebagai Anak Asuh Lions Club Singkawang Kalbar Prima yang membiayai hidup dan pendidikannya.

Keesokan harinya, penulis membawa Chin Moi mendaftar di salah satu SMP Negeri yang tidak begitu jauh dari rumahnya. setelah mendaftar, Lions Club Singkawang Kalbar Prima membelikan semua kebutuhan sekolah, dari pakaian, sepatu, kaos kaki, alat tulis menulis dan 1 buah jam tangan kecil untuknya, karena tidak ada jam dinding di rumahnya. Pada saat kami menyerahkan alat-alat tulis tersebut, kami junga memberikan bantuan uang jajan untuk gadis kecil yang malang ini.

Sejak saat itu, kami bertekad untuk terus memantau kehidupan dan pendidikan Chin Moi dengan membiayhai semua kebutuhan sekolah dan dana untuk kebutuhan sehari-harinya. Kami juga memberikan bantuan beras dan sembako secaa rutin untuk meringankan penderitaan gadis kecil yang malang ini, sambil terus mendukung sang Ayah agar dapat segera sembuh kembali sehingga dapat bekerja kembali demi menghidupi anak-anaknya.







*** Lion Magazine Mei - Juni 2012 Edisi Indonesia

Posted By Singkawang Kalbar Prima8:58 PM